Monday, November 16, 2009

Generasi Nobita

Doraemon adalah judul sebuah mangga merupakan kata komik dalam bahasa Jepun. Diluar Jepun, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang judul sebuah buku komik bersiri buatan Jepun. Doraemon adalah Cerita popular yang dikarang Fujiko F. Fujio sejak tahun 1970 dan berkisah tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 4 SD yang bernama Nobita yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari abad ke-22. Dia dikirim untuk menolong Nobita agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesannya daripada harus menderita dihimpit masalah kemelut kewangan -yang akan terjadi di masa depan- penyebab utamanya adalah kebodohan Nobita.


Nobita, setelah gagal dalam ulangan sekolahnya atau setelah diganggu oleh Giant dan Suneo, telah selalu mengharapkan bantuan Doraemon. Doraemon kemudian biasanya akan membantu Nobita dengan menggunakan peralatan-peralatan canggih dari kantong ajaibnya. Peralatan yang sering digunakan adalah baling-baling bambu -membuat pemakainya dapat melayang di udara-, pintu ke mana saja -dapat membawa orang menuju tempat dan waktu sesuai yang diinginkannya dengan mudah- dan berbagai macam alat dari abad yang akan datang lainnya dipergunakan agar membahagiakan Nobita atau menyelesaikan masalahnya, akan tetapi sering kali penggunaan peralatan canggih tersebut disalahgunakan sehingga menjerumuskan ke dalam masalah yang lebih besar.


Versi kartun (anime/animasi) Doraemon masih ditayangkan di kaca television setelah belasan tahun (sejak 1991). Hampir semua orang kenal dengan tokoh ini, baik orang dewasa mahupun kanak-kanak. Ironisnya pemikiran instant gaya nobita yang seringkali memerlukan alat dari Doraemon- banyak diadaptasi dalam kehidupan kita. Manifestasi dalam hal cerita dilayar television dapat kita lihat dalam berbagai tayangan sinetron dengan cerita kekuatan lain yang tidak rasional seperti pari-pari atau kekuatan supra natural lainnya dapat ditojolkan untuk mengeluarkan segala persoalan kehidupan. Cuba kita saksikan konteks kecantikan atau pertandingan nyanyian atau lainnya yang dapat menjadikan kehidupan seseorang berbalik dari tidak terkenal menjadi celebritis kegilaan setiap pendukungnya. Dalam kehidupan ekonomi, ada pihak lebih senang melakukan penyelewengan untuk menggandakan wangnya tanpa harus bersusah payah.


Semua orang berkeinginan mencapai impiannya dengan waktu yang singkat tanpa banyak kerja keras dan pengorbanan, kiranya itu yang kita maksudkan dengan pemikiran instant. Dalam kehidupan berpolitik, konteks atau kompetisi yang saya sebutkan tadi nampaknya juga terlihat dalam perilaku sesetengah ahli politik. Sehingga parti politik nampak hanya sebagai batu loncatan atau kendaraan bagi memenuhi keperluan peribadi bukan tempat perjuangan ideologi politiknya. Padahal, penyertaannya dalam arena politik diharapkan dapat mengasah seorang pemimpin dalam tingkat internal, kemudian diserahkan kepada pengundi untuk menilai apakah dia layak menjadi nahkoda pemerintahan kedepan.


Budaya instant sebagai hasil dari perilaku yang didasari oleh pemikiran gaya Nobita menjadi suatu istilah dan dapat digunakan oleh manusia untuk menjuluki keadaan dunia zaman sekarang. Padahal budaya instant seperti yang saya maksudkan barusan melahirkan generasi Nobita yang tidak mahu bekerja keras dan mudah putus asa.


Akan tetapi kita tetap memiliki harapan bahwa generasi Nobita yang berpikiran instant tidak banyak atau hanya sebagai gejala sosial yang tidak dapat digeneralisasi sebagai perilaku masyarakat Malaysia pada umumnya. Banyak terdapat orang-orang yang senantiasa berupaya dengan segala potensi yang dia miliki tanpa mengharapkan kantong Doraemon atau kekuatan supranatural untuk menggapai segala keinginannya. Kita semua termasuk dalam generasi yang pantang menyerah tadi, karena hanya dengan intelektual kita mampu membuang kantong Doraemon serta membunuh kekuatan supranatural.

2 comments:

Kuda Berhias said...

Semua orang berkeinginan mencapai impiannya dengan waktu yang singkat tanpa banyak kerja keras dan pengorbanan, kiranya itu yang kita maksudkan dengan pemikiran instant.- DIPPETIK DARI TULISAN BATU GADUNG.

Salam Ukuah adik Batu Gadung. Saya menyukai ulasan adik.

Maka kerana itu belia dan beliawanis kita di KB harus belajar "ranjau-ranjau perjuangan". Tiada jalan singkat dalam mencapai kejayaan. Tidak dengan jalan singkat dan mudah.

Teori memudahkan kita mengimpikan segunung kemahuan. Jika benar ianya "sebuah cita-cita", berjuang dan terus berjuang di atas landasan kebenaran pasti dituntut. Cabaran untuk warga KB dan blogger KB yang "membawa wacana" impian anak-anak KB. Salam manis dan salam damai dari Pagarai, Denakan dan tompinai Kuda Berhias.

watasikadi said...

satu posting yang boleh di publish. congrat saudara batu gadung. satu realiti sebenarnya terutama di kota belud. saya sangat setuju dengan kuda berhias, belia dan beliawanis harus belajar ranjau-ranjau perjuanagan barulah dapat menjadi pemimpin berkualiti bukan hanya menggunkan orang dalam atau saudara terdekat untuk dikenali dalam parti atau badan yang disertai. trend sekarang siapa ada duit dia naik cepat terutama dalam UMNO, maka akan terhasillah pemimpin baru yang kurang berpengalaman. kita dapat lihat buktinya dalam PRU12 apabila peremajaan kononnya dalam UMNO yang didokong Khairy Jamaludin membuatkan UMNO hampir tersungkur. sebanyak manapun wang, ia tidak dapat membeli pengalaman dalam menghadapi ranjau-ranjau perjuangan.